research
  • 06 Sep
  • 2025

Tim Kurikulum SMP Negeri 6 Surabaya Ikuti Webinar "Regulasi dan Miskonsepsi Pembelajaran Mendalam"

Pada Kamis, 4 September 2025, Tim Kurikulum SMP Negeri 6 Surabaya mengikuti webinar bertema "Regulasi dan Miskonsepsi Pembelajaran Mendalam" yang diselenggarakan oleh Direktorat Guru Pendidikan Dasar (GTKPG). Kegiatan ini diikuti oleh guru dan tenaga pendidik dari berbagai daerah sebagai upaya memperkuat implementasi pembelajaran yang bermakna di sekolah.

Moderator:

Anisa Nurmalia

Narasumber:

  1. Bapak Rahmadi Widiharto (Direktur Guru Pendidikan Dasar) – Sambutan dan Arahan Kebijakan.
  2. Bapak Yogi Anggraina (Ketua Tim Kerja Kurikulum BSKAP Kemendikbudristek) – Regulasi dan Kebijakan Kurikulum.
  3. Ibu Prof. Yuli Rahmawati (Tim Pengembang Pembelajaran Mendalam) – Konsep Pembelajaran Mendalam dan Miskonsepsi.
  4. Ibu Triska Fauziah (Guru SDN 164 Karang Pawulang, Bandung) – Praktik Baik dan Pengalaman Lapangan.


1. Sambutan dan Arahan Kebijakan (Bapak Rahmadi Widiharto)

-Pembelajaran Mendalam (PM) adalah pendekatan pembelajaran, bukan kurikulum baru. PM menekankan suasana belajar yang berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful).

-Implementasi PM didukung regulasi terbaru:

  • Permendikbudristek No. 10/2025 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
  • Permendikbudristek No. 12/2025 tentang Standar Isi.
  • Permendikbudristek No. 13/2025 tentang Perubahan atas Permendikbudristek No. 12/2024.
  • Keputusan Dirjen GTK tentang Juknis Pelatihan PM.


-Miskonsepsi yang diluruskan:

  • PM tidak mengganti kurikulum dan bukan beban tambahan guru.
  • PM holistik, mencakup kognitif, afektif, psikomotorik.
  • Pelatihan PM dilakukan dengan pola In-On-In (teori, praktik, refleksi).
  • Kepala sekolah dan pengawas juga berperan penting mendampingi guru.


2. Regulasi dan Kebijakan Kurikulum (Bapak Yogi Anggraina)

-Regulasi terbaru:

  • SKL (Permendikbudristek 10/2025) mengubah 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila menjadi 8 dimensi Profil Lulusan.
  • Standar Isi (Permendikbudristek 12/2025) memfokuskan muatan esensial.
  • Kurikulum (Permendikbudristek 13/2025) mengakomodasi PM dalam kerangka dasar.


-Panduan teknis terbaru di kurikulum.kemdikbud.go.id/rujukan:

  • Panduan Pembelajaran dan Asesmen (revisi 2025) menekankan asesmen autentik dan holistik.
  • Panduan Kokurikuler menggantikan P5, dengan berbagai opsi kegiatan kolaboratif.
  • Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan menyesuaikan pengorganisasian intra-kokurikuler-ekstrakurikuler.

-Penyesuaian rapor: laporan kokurikuler kini menjadi satu kesatuan dengan capaian intrakurikuler dan dilengkapi kolom tanggapan orang tua.


3. Konsep Pembelajaran Mendalam dan Miskonsepsi (Ibu Prof. Yuli Rahmawati)

-Kerangka PM:

  1. Dimensi Profil Lulusan (8 dimensi).
  2. Prinsip Mindful, Meaningful, Joyful.
  3. Pengalaman belajar: Memahami – Mengaplikasi – Merefleksi.
  4. Kerangka pedagogis: praktik pembelajaran, lingkungan, kemitraan, digital.


-Miskonsepsi yang diluruskan:

  • Surface learning tetap penting sebagai pondasi.
  • Pengalaman belajar fleksibel, tidak terkunci pada model tertentu.
  • PM sejalan dengan taksonomi Bloom dan SOLO.
  • Guru berperan sebagai aktivator dan kolaborator yang mendorong keterampilan bertanya dan refleksi siswa.


4. Praktik Baik di Kelas (Ibu Triska Fauziah)

-Contoh Penerapan PM:

  • Mata Pelajaran IPAS kelas 6 tema “Kegiatan Ekonomi”.
  • Langkah-langkah: analisis CP-TP, alokasi waktu, memahami–mengaplikasi–merefleksi.
  • Menggunakan wawancara virtual, role-play, scrapbook, dan presentasi.
  • Mengintegrasikan dimensi profil (kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif).
  • Memanfaatkan teknologi digital (Zoom, WA, Gimkit).

5. Sesi Tanya Jawab - Intisari

-PM adalah pendekatan, bukan format RPP baru.

-Asesmen ditekankan pada autentik, holistik, dan self-assessment.

-Diferensiasi sangat diperlukan agar pembelajaran sesuai kebutuhan siswa.

-Kokurikuler dipilih sesuai analisis kebutuhan dan dimensi profil yang ingin diperkuat.


Pesan Penutup dari Narasumber:

  • Ibu Yuli: Pendidikan harus menyentuh hati dan mencetak agen perubahan.
  • Pak Yogi: Esensi PM ada pada praktik di kelas, bukan pada administrasi.
  • Ibu Triska: Mulailah dari pengalaman belajar yang sederhana dan bermakna.


Refleksi SMP Negeri 6 Surabaya

Partisipasi dalam webinar ini menjadi momentum penting bagi Tim Kurikulum SMP Negeri 6 Surabaya untuk semakin siap mengimplementasikan pembelajaran mendalam. Diharapkan guru-guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih relevan, menyenangkan, dan menumbuhkan karakter siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat. “Pembelajaran mendalam bukan hanya mengajar untuk tahu, tetapi memfasilitasi siswa untuk memahami, menghayati, dan mengubah dunia di sekitarnya.” — Tim Kurikulum SMPN 6 Surabaya (efa)