research
  • 22 Jul
  • 2025

Waka Kurikulum Paparkan Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Kegiatan MOOT SMP Negeri 6 Surabaya

Surabaya, 20 Juli 2025- Dalam rangkaian kegiatan Masa Orientasi Orang Tua (MOOT) bagi wali murid kelas VII Tahun Pelajaran 2025/2026, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ibu Eka Fadiyah Wati, S.Pd., menyampaikan paparan komprehensif mengenai implementasi Kurikulum Merdeka dan sistem pembelajaran yang akan diterapkan di SMP Negeri 6 Surabaya.

Dalam sesi tersebut, Bu Diyah menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi peserta didik agar belajar secara fleksibel, menyenangkan, dan berpusat pada potensi serta minat mereka masing-masing. Struktur jam pelajaran diatur dengan seimbang untuk mendukung capaian kompetensi akademik, pembentukan karakter, serta pengembangan diri siswa.

Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi yang erat antara sekolah dan orang tua. “Pendidikan anak tidak bisa hanya dibebankan kepada guru di sekolah. Peran orang tua di rumah sangat besar dalam mendukung keberhasilan proses belajar putra-putrinya,” tegasnya.

Selain aspek akademik, Bu Diyah memaparkan berbagai program penguatan karakter dan pengembangan keterampilan abad ke-21 yang diwujudkan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, serta didukung oleh beragam kegiatan ekstrakurikuler. Semua program tersebut dirancang agar peserta didik tumbuh menjadi pribadi mandiri, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.


📌 Kegiatan MOOT ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif antara orang tua dan pihak sekolah, sebagai wujud keterbukaan dalam membangun sinergi untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang sehat, ramah, dan suportif.

✨ “MPLS Ramah bukan hanya menyambut siswa dengan penuh keceriaan, tetapi juga melibatkan orang tua sebagai mitra strategis dalam mendidik generasi muda yang unggul,” terang Kepala SMP Negeri 6 Surabaya, Drs. Atim Surahman, M.Pd.

📖 SMP Negeri 6 Surabaya berkomitmen untuk terus memberikan layanan pendidikan yang berkualitas, adaptif terhadap perkembangan zaman, dan inklusif bagi seluruh peserta didik. (dwi)