research
  • 11 Sep
  • 2025

Kemis Mlipis dan Pelestarian Bahasa Ibu: Menyulam Identitas Lewat Kata

Dalam semangat melestarikan budaya lokaldan memperkuat identitas bangsa, SMP Negeri 6 Surabaya menyelenggarakan kegiatan bertajuk "Kemis Mlipis dan Pelestarian Bahasa Ibu: Menyulam Identitas Lewat Kata" pada Selasa, 9 September 2025. Bertempat di ruang guru, kegiatan ini menjadi bagian dari program pengimbasan revitalisasi bahasa daerah, khususnya Bahasa Jawa.

Penyambutan Penuh Makna
Kegiatan ini dibuka dengan hangat oleh Bu Eras Lusiana, S.Pd. dan Bu Novita Ayu Wulandari, S.Pd., yang menyampaikan sambutan penuh semangat dan apresiasi atas antusiasme seluruh guru dalam mendukung pelestarian bahasa daerah.


Lantunan “Wira-Wiri” sebagai Simbol Budaya Selepas sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan penampilan spesial dari seluruh guru yang secara serempak melantunkan lagu tradisional “Wira-Wiri”, tembang khas Surabaya yang dikreasikan oleh guru-guru Surabaya. Lantunan ini menggema di seluruh aula, menciptakan suasana haru sekaligus kebanggaan atas kekayaan budaya yang dimiliki.
Tembang ini tidak hanya menjadi simbol kultural, tetapi juga menjadi jembatan emosional antara generasi sekarang dan nilai-nilai luhur dari masa lampau.

Guru sebagai Garda Depan Pelestarian Bahasa Kegiatan ini turut menjadi pengingat
bahwa peran guru tidak hanya sebatas pendidik, melainkan juga sebagai penjaga warisan budaya. Melalui Kemis Mlipis, guru-guru di SMP Negeri 6 Surabaya menunjukkan komitmennya dalam mengintegrasikan bahasa daerah ke dalam proses pembelajaran dan kehidupan sekolah sehari-hari. (rad/atm/ers)